Cara Alami Menghilangkan Bau Apek pada Pakaian
thumnail menghilangkan bau apek

Pernah mencuci baju berkali-kali tapi bau apek, keringat, atau lembap tetap menempel? Terutama pada bahan katun seperti cotton combed, yang menyerap keringat dengan baik, masalah ini bisa cukup mengganggu. Sisa keringat, detergen yang tidak terbilas sempurna, serta bakteri yang berkembang saat pakaian dijemur di ruang tertutup adalah penyebab utamanya.

Daripada memakai pewangi sintetis yang hanya menutupi bau, lebih baik gunakan bahan alami yang mengandung senyawa antibakteri alami, terutama dari tanaman. Selain efektif menghilangkan bau, cara ini juga aman untuk kulit dan serat kain cotton combed.

1. Daun Sirih (Piper betle)Daun Sirih

Kandungan aktif: Eugenol, tanin, flavonoid

Efek: Daun sirih terkenal dengan kemampuannya sebagai antibakteri alami. Kombinasi eugenol dan flavonoid dapat membunuh bakteri penyebab bau tak sedap, sedangkan tanin membantu menghambat pertumbuhan jamur. Cocok digunakan untuk pakaian yang lembap, bau keringat, atau disimpan terlalu lama di lemari tertutup.

Cara pakai:

  • Rebus 10–15 lembar daun sirih dalam 2 liter air hingga mendidih selama 10–15 menit.

  • Diamkan hingga air dingin, lalu saring untuk memisahkan daunnya.

  • Gunakan air rebusan ini sebagai bilasan terakhir setelah proses mencuci.

  • Cocok diaplikasikan pada pakaian berbahan cotton combed yang sering dipakai aktivitas berat.

2. Daun Kemangi (Ocimum basilicum)Daun Kemangi

Kandungan aktif: Eugenol, linalool, saponin

Efek: Aromanya yang segar dapat menetralisir bau tidak sedap pada pakaian, seperti bau keringat atau apek karena penyimpanan. Sifat antibakteri ringannya juga membantu menjaga kebersihan kain tanpa membuatnya rusak.

Cara pakai:

  • Remas segenggam daun kemangi segar hingga mengeluarkan sari.

  • Rendam dalam semangkuk air hangat selama ±15 menit agar senyawa aktifnya larut.

  • Gunakan sebagai bilasan terakhir sebelum dijemur untuk hasil yang harum dan bersih alami.

  • Ideal untuk pakaian harian seperti kaos atau pakaian rumah.

3. Serai (Cymbopogon citratus)Serai

Kandungan aktif: Citral, geraniol

Efek: Citral dan geraniol dalam serai memiliki aktivitas antimikroba yang baik serta memberikan efek menyegarkan. Sangat efektif untuk pakaian olahraga atau pakaian kerja yang berbau kuat, karena bisa menetralkan aroma menyengat dan memberi wangi alami khas herbal.

Cara pakai:

  • Rebus 2–3 batang serai (memarkan terlebih dahulu) dalam 1,5 liter air hingga air beraroma harum.

  • Gunakan air rebusan tersebut untuk merendam pakaian selama 15–30 menit sebelum proses pencucian.

  • Bisa juga digunakan sebagai bilasan tambahan jika ingin efek aroma yang tahan lebih lama.

4. Daun Jambu Biji (Psidium guajava)Daun Jambu Biji

Kandungan aktif: Flavonoid, tanin, minyak atsiri

Efek: Daun jambu dikenal sebagai antiseptik alami dan efektif dalam mengurangi bau tak sedap yang disebabkan oleh bakteri. Cocok untuk pakaian yang cepat lembap atau disimpan dalam kondisi kurang kering, misalnya di musim hujan.

Cara pakai:

  • Rebus 10 lembar daun jambu dalam ±1,5 liter air hingga mendidih.

  • Setelah air cukup hangat atau dingin, gunakan untuk merendam pakaian selama 30 menit sebelum dicuci dengan deterjen.

  • Hasilnya, pakaian terasa lebih segar, bebas bau, dan terjaga kebersihannya secara alami.

5. Daun Sirsak (Annona muricata)Daun Sirsak

Kandungan aktif: Acetogenin, flavonoid

Efek: Kandungan acetogenin dalam daun sirsak memiliki sifat antimikroba kuat yang mampu menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau tanpa merusak tekstur atau warna kain. Sangat cocok untuk pakaian berbahan halus atau yang mudah bau karena keringat.

Cara pakai:

  • Rebus beberapa lembar daun sirsak dalam 1,5–2 liter air hingga mendidih.

  • Setelah air dingin, gunakan sebagai bilasan akhir setelah pakaian dicuci.

  • Aman digunakan secara rutin untuk menjaga pakaian tetap segar dan bersih tanpa bahan kimia tambahan.


Bagikan Artikel Ini

Artikel Lainnya

Jenis Benang: 13+ Macam dan Fungsinya [Update 2025]

Memahami jenis benang yang tepat adalah kunci keberhasilan setiap proyek jahit dan kerajinan. Pernahkah kamu mengalami kejadian jahitan pakaian favorit tiba-tiba lepas saat sedang dipakai? Atau hasil karya rajutan yang tidak sehalus yang diharapkan? Saya pernah mengalaminya, dan ternyata masalahnya sederhana: salah pilih benang! Sebagai seseorang yang telah berkecimpung di dunia tekstil dan kerajinan selama […]

Lihat Selengkapnya

Kain Cotton Blended: Teknik Mixing yang Sedang Trending di Fashion 2025

Kain cotton blended menjadi revolusi material fashion tahun 2025 dengan teknik mixing yang inovatif. Kombinasi serat katun dengan material lain menghasilkan fabric dengan performance exceptional. Oleh karena itu, pemahaman tentang blending techniques sangat penting bagi fashion professionals. 1. Pengertian dan Konsep Kain Cotton BlendedContents1. Pengertian dan Konsep Kain Cotton BlendedJenis-Jenis Blending dalam Kain Cotton2. Keunggulan […]

Lihat Selengkapnya

Kain Cotton Recycled: Inovasi Material Fashion yang Wajib Anda Tahu Oktober 2025

Kain cotton recycled menjadi game changer dalam industri fashion global Oktober 2025. Material daur ulang ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara bisnis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang inovasi ini sangat penting bagi pelaku industri fashion. 1. Pengertian dan Proses Produksi Kain Cotton RecycledContents1. Pengertian dan Proses Produksi Kain Cotton RecycledTahapan Inovasi […]

Lihat Selengkapnya

Kain Cotton Organik 2025: Mengapa Harganya Naik 40% dan Tetap Laris Manis

Kain cotton organik mengalami lonjakan harga 40% sepanjang tahun 2025. Fenomena ini mengejutkan industri tekstil global namun tidak menurunkan permintaan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang tren ini penting bagi pelaku bisnis fashion. 1. Faktor Utama Kenaikan Harga Kain Cotton OrganikContents1. Faktor Utama Kenaikan Harga Kain Cotton OrganikDampak Climate Change pada Produksi Kain Cotton Organik2. […]

Lihat Selengkapnya