Jenis Benang: 13+ Macam dan Fungsinya [Update 2025]
jenis jenis benang

Memahami jenis benang yang tepat adalah kunci keberhasilan setiap proyek jahit dan kerajinan. Pernahkah kamu mengalami kejadian jahitan pakaian favorit tiba-tiba lepas saat sedang dipakai? Atau hasil karya rajutan yang tidak sehalus yang diharapkan? Saya pernah mengalaminya, dan ternyata masalahnya sederhana: salah pilih benang!

Sebagai seseorang yang telah berkecimpung di dunia tekstil dan kerajinan selama bertahun-tahun, saya menyadari betapa pentingnya memahami karakteristik setiap jenis benang. Tidak semua benang jahit cocok untuk semua jenis kain, dan tidak semua tali makrame memberikan hasil yang sama.

Di artikel ini, saya akan membagikan pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang 15+ macam benang beserta karakteristik, kegunaan, dan tips memilihnya. Mulai dari benang katun untuk menjahit sehari-hari hingga benang macrame untuk kerajinan tangan, semuanya akan saya bahas tuntas.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Benang?

Sebelum membahas berbagai macam benang, mari kita pahami dulu apa itu benang secara fundamental. Benang adalah material berupa serat panjang yang tersusun rapi dengan arah memanjang, memiliki ketebalan tertentu, dan dihasilkan melalui proses pemintalan.

Dalam industri tekstil, benang menjadi komponen vital yang menghubungkan potongan kain menjadi satu kesatuan. Serat-serat pembentuk benang bisa berasal dari alam seperti kapas, sutra, atau wol, atau dari bahan sintetis seperti polyester dan nilon. Proses pembuatannya pun beragam: ada yang dipintal secara mekanik untuk benang stapel, ada yang melalui proses kimia untuk benang filamen.

Jenis Benang Berdasarkan Bahan Dasarnya

Memahami bahan dasar benang sangat penting karena akan menentukan kekuatan, tekstur, dan hasil akhir karya kamu. Mari kita bahas klasifikasi utamanya.

Benang dari Serat Alami: Pilihan Ramah Lingkungan

Serat alami memiliki keunggulan breathability dan kenyamanan saat digunakan. Benang yang terbuat dari bahan organik ini memberikan hasil jahitan yang nyaman di kulit dan ramah lingkungan.

1. Benang Katun (Cotton Thread)

Ini adalah jenis benang yang paling populer dan mudah ditemukan di pasaran. Saya selalu merekomendasikan benang katun untuk pemula karena sifatnya yang sangat user-friendly dan serbaguna.

Benang katun memiliki tekstur halus dan lembut di kulit, kuat namun tetap fleksibel, serta menyerap air dengan baik. Tersedia dalam berbagai ketebalan mulai dari yang halus untuk kain tipis hingga yang tebal untuk denim. Keunggulan utamanya adalah kemampuan menyerap pewarna dengan sempurna sehingga warna lebih tahan lama.

Kegunaan utamanya meliputi menjahit pakaian sehari-hari, proyek quilting dan patchwork, kerajinan tangan dan sulaman, serta sangat cocok untuk kain berbasis katun. Benang katun berkualitas baik tidak akan meninggalkan serat-serat halus yang mengganggu saat menjahit.

2. Benang Sutra (Silk Thread)

Dari pengalaman saya mengerjakan gaun pesta, benang sutra memberikan hasil akhir yang sangat mewah. Satu kepompong ulat sutra bisa menghasilkan 400-900 meter benang! Material alami ini terkenal dengan kilau naturalnya yang elegan.

Karakteristiknya sangat halus dan mengkilap natural dengan kekuatan tinggi meski diameter kecil. Harga memang premium dibanding jenis lain, namun hasilnya sangat tahan lama dan tidak mudah kusut. Benang sutra sering digunakan untuk menjahit baju pesta dan gaun mewah, bordir pada kain premium, kebaya dan pakaian adat, serta sulaman detail tinggi.

Catatan Penting: Benang sutra memerlukan perawatan khusus. Hindari mencuci dengan air panas dan jangan diperas terlalu kencang agar serat tidak rusak.

3. Benang Wol (Wool Yarn)

Kalau kamu tertarik dengan benang rajut, benang wol adalah pilihan klasik yang tidak pernah salah. Material dari bulu domba ini memberikan kehangatan maksimal dan sangat nyaman dipakai.

Teksturnya sedikit berbulu dan lembut, sangat hangat dan insulatif, elastis secara natural, serta mudah menyerap pewarna. Benang wol paling banyak digunakan untuk merajut sweater dan cardigan, membuat syal dan topi musim dingin, selimut dan sarung bantal, serta boneka rajut amigurumi yang sedang populer.

4. Benang Linen

Benang linen berasal dari serat tumbuhan rami yang diolah khusus. Kekuatannya bahkan 3 kali lebih tinggi dari benang katun, sehingga jarang dibuat dalam bentuk gintiran karena sudah sangat kuat dalam bentuk tunggal.

Keunggulannya termasuk sangat kuat dan tahan lama, permukaan licin dan halus, tidak panas saat digunakan, serta sangat cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia. Benang linen sering dipakai untuk pakaian musim panas, taplak meja berkualitas tinggi, dan produk tekstil rumah yang membutuhkan daya tahan ekstra.

Jenis Benang dari Serat Sintetis: Praktis dan Ekonomis

Serat sintetis atau buatan manusia menawarkan kepraktisan dan harga lebih terjangkau. Teknologi modern membuat benang sintetis memiliki kualitas yang tidak kalah dengan serat alami.

5. Benang Polyester

Ini adalah jenis benang yang paling banyak digunakan di industri konveksi modern. Saya sendiri menggunakannya untuk 70% proyek jahitan karena kepraktisan dan keandalannya.

Benang polyester unggul karena tidak mudah kusut atau menyusut, tahan terhadap jamur dan ngengat, warna lebih awet dan tidak cepat pudar, harga sangat terjangkau, serta kuat dan tidak mudah putus bahkan setelah dicuci berkali-kali. Aplikasinya sangat luas mulai dari benang obras untuk merapikan tepi kain, menjahit pakaian sehari-hari, industri garmen dan konveksi, hingga jahitan dekoratif.

6. Benang Nilon (Nylon Thread)

Benang nilon memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk aplikasi khusus. Material polimer sintetis dari minyak bumi ini sangat tahan air dan abrasi.

Karakteristik khususnya meliputi sangat kuat dan tahan abrasi, tidak menyerap air sama sekali, tekstur sedikit keras dan kaku, serta mengkilap seperti sutra. Kegunaan spesifiknya untuk menjahit bahan anti air seperti jas hujan dan terpal, benang untuk tas dan sepatu, parasut dan tenda camping, serta jaring dan tali outdoor.

Tips dari Saya: Untuk proyek outdoor atau barang yang sering terkena air, benang nilon adalah pilihan terbaik meski harganya sedikit lebih mahal.

7. Benang Akrilik

Untuk pengrajin dengan budget terbatas, benang akrilik menjadi alternatif terbaik dari benang wol. Saya sering menggunakannya untuk proyek rajutan dalam jumlah besar karena harganya yang sangat ekonomis.

Keunggulannya adalah harga sangat terjangkau, berat ringan namun tetap hangat, tersedia dalam warna-warna cerah dan beragam, serta mudah perawatannya. Cocok untuk merajut bagi pemula, boneka dan mainan anak, selimut dan aksesori rumah, serta proyek kerajinan massal.

AspekBenang KatunBenang SutraBenang PolyesterBenang Nilon
HargaMenengahPremiumEkonomisMenengah-Tinggi
KilauNatural matteSangat berkilauSedikit kilauMengkilap
KekuatanKuatSangat kuatSangat kuatSangat kuat
PerawatanMudahPerlu hati-hatiSangat mudahMudah
PenggunaanSehari-hariSpecial occasionSerbagunaKhusus outdoor

Jenis Benang Berdasarkan Fungsi Penggunaan

Setelah memahami bahan dasar, sekarang mari kita bahas macam benang berdasarkan fungsinya. Ini sangat penting agar hasil karyamu maksimal dan tidak mengalami kegagalan di tengah jalan.

8. Benang Jahit: Si Paling Serbaguna

Benang jahit adalah jenis yang paling umum dan wajib ada di rumah. Saya selalu menyarankan untuk punya setidaknya 10 warna dasar di kotak jahit sebagai koleksi minimum.

Benang ini telah melalui proses pencelupan warna dan penggintiran khusus agar kuat. Yang membedakan benang jahit berkualitas adalah diameter yang rata, tidak ada serat lepas, dan tahan terhadap gesekan mesin jahit berkecepatan tinggi.

Cara memilih yang tepat adalah dengan menyesuaikan serat benang dengan serat kain. Gunakan katun untuk katun, sintetis untuk sintetis. Pilih warna yang match atau sedikit lebih gelap dari kain agar jahitan tidak terlalu mencolok. Perhatikan nomor benang karena semakin kecil nomor berarti semakin tebal. Pastikan tidak mudah putus saat ditarik dengan tangan.

Penting: Untuk kain kotak-kotak atau bermotif, pilih warna benang yang match dengan warna dominan agar jahitan lebih rapi dan profesional.

9. Benang Obras: Rahasia Jahitan Rapi

Kalau kamu perhatikan bagian dalam pakaian branded, pasti ada jahitan zigzag rapi di tepiannya. Itulah hasil dari benang obras yang tepat dan pengerjaan yang presisi.

Benang obras biasanya lebih halus dari benang jahit biasa dan sebagian besar terbuat dari polyester. Fungsi utamanya adalah mengunci tepi kain agar tidak mudah terlepas saat dicuci atau dipakai. Meski tidak terlihat dari luar, benang obras sangat vital untuk ketahanan pakaian jangka panjang.

Yang perlu diketahui adalah diameternya lebih kecil dari benang jahit, paling efektif menggunakan mesin obras 3-4 benang, tidak untuk dilihat tapi sangat vital untuk ketahanan, dan satu cone bisa untuk banyak proyek sehingga lebih ekonomis.

10. Benang Bordir: Sang Pemberi Detail Cantik

Dari pengalaman saya membordir logo perusahaan, benang bordir memberikan sentuhan profesional yang berbeda. Kilauannya yang khas membuat hasil bordiran terlihat premium dan eksklusif.

Benang bordir menggunakan mesin khusus dan hasilnya sangat detail. Teksturnya sebenarnya mirip dengan benang jahit, namun dengan kilau yang lebih intens dan tersedia dalam ratusan pilihan warna gradasi. Aplikasi favoritnya meliputi logo perusahaan di kemeja, monogram di handuk hotel, detail dekoratif di baju pesta, serta patch dan emblem custom.

Apa Bedanya Benang Sulam dan Benang Bordir?

Ini pertanyaan yang sering saya terima! Meski terlihat serupa, keduanya sangat berbeda dalam aplikasi dan teknik pengerjaan.

Benang sulam dikerjakan manual dengan tangan sehingga membutuhkan kesabaran tinggi. Teksturnya sangat halus dan lembut dengan hasil yang lebih artistik dan personal. Sebaliknya, benang bordir menggunakan mesin khusus yang jauh lebih cepat dan presisi, cocok untuk produksi massal dengan hasil yang lebih seragam dan profesional.

Perbedaan utamanya terletak pada metode pengerjaan, kecepatan produksi, tingkat presisi, biaya investasi alat, dan karakter hasil akhir. Benang sulam lebih mahal dari segi waktu tapi murah dari segi alat, sedangkan benang bordir membutuhkan investasi mesin yang cukup besar namun hasil lebih cepat.

11. Benang Rajut: Dunia yang Penuh Kreativitas

Dunia benang rajut sangat luas dan menyenangkan untuk dieksplorasi! Saya pribadi memiliki koleksi lebih dari 50 warna berbeda karena setiap proyek membutuhkan nuansa yang unik.

Benang rajut memiliki antihan yang lebih rendah dibanding jenis lain, membuatnya lebih fleksibel untuk dibentuk. Ketebalan bervariasi dari super fine hingga super bulky, tergantung proyek yang dikerjakan dan hasil tekstur yang diinginkan.

Ketebalan benang rajut yang umum digunakan dimulai dari Lace atau Fingering ukuran 1-2mm untuk shawl halus dan doily. Sport atau DK ukuran 3-4mm cocok untuk baju bayi dan aksesori ringan. Worsted ukuran 4-5mm adalah yang paling populer untuk sweater standar dan syal. Bulky ukuran 6-8mm untuk selimut tebal dan cardigan chunky. Super Bulky ukuran 9mm ke atas untuk proyek cepat selesai dan statement pieces.

Pengalaman Pribadi: Saya selalu mulai dengan benang rajut medium atau worsted untuk pemula karena paling mudah dikendalikan dan hasil lebih cepat terlihat sehingga tidak mudah bosan.

12. Benang Karet (Elastic Thread)

Benang karet adalah penyelamat saat kamu butuh bagian pakaian yang elastis! Terbuat dari getah karet yang divulkanisir, benang ini lebih tebal dan sangat stretchy dibanding benang biasa.

Saya sering menggunakannya untuk bagian pinggang rok, ujung lengan blouse, atau bagian dada dress agar lebih fit. Teknik pengerutan dengan benang karet memberi efek smocking yang cantik dan nyaman dipakai. Tips penggunaannya adalah regang sedikit saat menjahit agar elastisitas optimal, jangan terlalu kencang agar tidak cepat putus, simpan di tempat sejuk dan kering, serta ganti setiap 1-2 tahun karena bisa mengeras dan kehilangan elastisitasnya.

Jenis Benang Khusus untuk Macrame: Seni Simpul yang Menawan

Belakangan ini, kerajinan macrame sedang sangat populer! Sebagai penggiat kerajinan tangan, saya melihat banyak orang mulai tertarik membuat karya macrame mereka sendiri untuk dekorasi rumah.

Apa Itu Benang Macrame?

Benang macrame sebenarnya lebih tepat disebut sebagai tali makrame, yaitu material khusus untuk membuat kerajinan dengan teknik simpul-menyimpul. Berbeda dengan benang jahit, material ini lebih tebal dan kuat untuk menahan beban.

Seni macrame telah ada sejak abad ke-13 dan kini kembali trending untuk dekorasi rumah modern. Dari gantungan pot, wall hanging, hingga tas boho, semuanya bisa dibuat dengan tali makrame yang tepat dan teknik simpul yang benar.

Jenis-Jenis Tali Makrame Berdasarkan Bahan

13. Tali Katun Macrame

Ini adalah pilihan terbaik untuk pemula macrame! Tali katun memiliki tekstur natural yang kasar namun tetap nyaman di tangan saat dikerjakan dalam waktu lama.

Karakteristiknya meliputi warna natural putih atau krem yang elegan, kuat dan tidak mudah putus, mudah dibentuk berbagai simpul dari yang sederhana hingga kompleks, serta bisa diurai untuk membuat jumbai atau tassel yang indah. Diameter yang populer dimulai dari 2-3mm untuk aksesori kecil seperti gelang dan perhiasan, 4-5mm untuk gantungan pot dan wall hanging sedang, hingga 6-8mm untuk proyek besar seperti hammock dan tas.

14. Tali Nilon Macrame

Tali nilon cocok untuk macrame yang butuh karakteristik tahan air. Saya gunakan untuk proyek outdoor atau yang sering terkena air seperti gantungan pot di teras.

Kelebihannya adalah mengkilap seperti sutra sehingga terlihat lebih mewah, sangat licin dan mudah disimpul, tahan cuaca dan air, serta lebih mudah diurai jika salah simpul. Namun kekurangannya adalah ujung mudah terlepas jika tidak dikunci dengan baik, tekstur licin bisa menyulitkan pemula yang belum terbiasa, dan harga sedikit lebih mahal dari tali katun.

15. Tali Jute dan Rami

Untuk kesan rustic dan natural, tali jute atau rami adalah pilihan sempurna. Warnanya yang cokelat natural sangat cocok untuk tema bohemian dan vintage yang sedang tren.

Catatan: Tekstur tali jute sangat kasar dan bisa membuat tangan iritasi jika dikerjakan terlalu lama tanpa perlindungan. Saya sarankan pakai sarung tangan tipis atau krim pelembab sebelum memulai proyek.

Berapa Panjang Tali Makrame yang Dibutuhkan?

Ini pertanyaan yang sering membuat pemula bingung dan akhirnya kehabisan material di tengah jalan! Dari pengalaman saya, rumusnya cukup sederhana.

Formula Praktis: Panjang tali = tinggi proyek × 5-7 kali

Sebagai contoh, untuk wall hanging setinggi 1 meter, butuh tali sepanjang 5-7 meter per helai. Selalu sediakan lebih karena lebih baik berlebih daripada kurang dan harus berhenti di tengah proyek. Sisa tali masih bisa digunakan untuk proyek kecil lainnya.

Jenis Lilitan Tali Makrame

Berdasarkan konstruksinya, tali makrame dibagi menjadi tiga jenis utama yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.

Single Twist atau satu lilitan terdiri dari benang-benang yang dililit menjadi satu tali. Paling mudah diurai untuk membuat jumbai indah dan natural. Three Twist atau tiga lilitan adalah tiga helai tali dililit menjadi satu, lebih kuat dan sering digunakan di kapal laut, cocok untuk proyek yang butuh kekuatan ekstra. Braided atau berkepang adalah bentuk kepang yang kompleks, sulit diurai tapi hasil jumbainya paling bagus dan rapi, menjadi pilihan favorit saya untuk wall hanging premium.

Bagaimana Cara Memilih Jenis Benang yang Tepat?

Setelah mengetahui berbagai jenis benang, sekarang muncul pertanyaan penting: bagaimana memilih yang tepat untuk proyekmu? Berikut panduan praktis dari pengalaman saya yang bisa langsung diterapkan.

Sesuaikan dengan Jenis Kain

Prinsip dasarnya sangat sederhana: same attracts same. Serat alami cocok untuk kain alami, serat sintetis untuk kain sintetis. Ini bukan hanya soal estetika tapi juga tentang daya tahan jahitan.

Panduan cepatnya adalah kain katun gunakan benang katun atau polyester, kain polyester gunakan benang polyester, kain sutra gunakan benang sutra atau polyester halus, kain denim tebal gunakan benang khusus denim atau topstitch, dan kain jersey elastis gunakan benang dengan stretch atau benang polyester berkualitas.

Perhatikan Ketebalan dan Ukuran

Nomor benang menunjukkan ketebalannya dan ini sangat penting untuk hasil jahitan yang optimal. Sistem yang umum digunakan adalah sistem Tex dimana semakin besar angka berarti semakin tebal benangnya.

Tex 18-27 untuk kain sangat tipis seperti voile dan organza, Tex 30-40 untuk kain tipis hingga sedang seperti katun dan rayon, Tex 50-60 untuk kain sedang hingga tebal seperti denim dan canvas, serta Tex 70 ke atas untuk kain sangat tebal seperti terpal dan kulit. Memilih ukuran yang tepat akan mencegah benang putus atau jahitan yang terlalu longgar.

Cek Kualitas Jenis Benang

Sebelum membeli dalam jumlah banyak, saya selalu melakukan tes sederhana untuk memastikan kualitasnya. Ini menghemat uang dan menghindarkan dari kekecewaan.

Tes tariknya dengan menarik benang menggunakan dua tangan. Benang bagus tidak mudah putus dan memberikan resistensi yang konsisten. Tes visual dengan melihat benang di bawah cahaya terang, diameternya harus rata tanpa benjolan atau bagian yang terlalu tipis. Tes serat dengan menggosok benang, tidak boleh banyak serat halus yang keluar karena ini tanda kualitas rendah. Tes warna dengan membandingkan beberapa gulungan dari batch sama, warna harus cerah dan merata tanpa belang-belang.

Jenis BenangBahanKekuatanHarga KisaranKegunaan UtamaLevel Skill
KatunAlamiSedang-TinggiRp 10-50rbJahit sehari-hariPemula ✓
SutraAlamiSangat TinggiRp 100-300rbBaju mewahAdvanced
WolAlamiSedangRp 30-150rbRajut sweaterMenengah
PolyesterSintetisTinggiRp 5-30rbObras, konveksiPemula ✓
NilonSintetisSangat TinggiRp 20-70rbOutdoor, tasMenengah
AkrilikSintetisSedangRp 15-60rbRajut ekonomisPemula ✓
Katun MacrameAlamiTinggiRp 50-150rbKerajinan macramePemula ✓

*Harga bersifat estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung lokasi dan brand

Tips Menyimpan Benang Agar Awet dan Tahan Lama

Investasi pada benang berkualitas akan sia-sia jika penyimpanannya salah. Saya pernah kehilangan ratusan ribu rupiah karena benang yang rusak akibat penyimpanan tidak tepat dan kelembaban tinggi.

Tempat Penyimpanan Ideal

Benang sangat sensitif terhadap kelembaban, debu, dan sinar matahari langsung. Ketiga faktor ini adalah musuh utama yang bisa merusak serat benang dalam waktu singkat.

Solusi penyimpanan terbaik adalah menggunakan container plastik transparan dengan penutup rapat sehingga bisa melihat isi tanpa membuka. Letakkan di tempat kering dan hindari ruang lembab seperti kamar mandi atau gudang. Jauhkan dari jangkauan sinar matahari langsung yang bisa membuat warna pudar. Pisahkan berdasarkan jenis dan warna untuk memudahkan pencarian. Gunakan label untuk setiap kategori agar tidak bingung saat butuh cepat.

Warning: Jangan simpan benang di dekat makanan atau minuman berminyak! Noda minyak sangat sulit dihilangkan dan bisa merusak benang secara permanen.

Sistem Pengorganisasian

Untuk koleksi benang yang banyak, sistem yang terorganisir sangat membantu menghemat waktu dan menghindari stres mencari benang yang tepat.

Metode yang saya gunakan adalah kelompokkan berdasarkan jenis seperti jahit, rajut, bordir, obras terpisah dalam box berbeda. Urutkan berdasarkan warna menggunakan color wheel sebagai panduan mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Tandai info penting seperti ukuran, merk, dan tanggal beli menggunakan label kecil. Rotasi stok dengan sistem FIFO atau First In First Out, gunakan yang lama duluan agar tidak ada yang terlalu lama tersimpan.

Perawatan Khusus

Benang alami seperti katun dan sutra butuh perawatan berbeda dari benang sintetis karena lebih rentan terhadap jamur dan kelembaban.

Untuk benang alami, simpan dengan silica gel untuk mengontrol kelembaban dan cegah jamur. Cek rutin setiap 3 bulan apakah ada jamur atau bau apek. Jangan simpan terlalu lama, maksimal 2-3 tahun untuk hasil terbaik. Sedangkan benang sintetis lebih tahan lama bisa sampai 5 tahun bahkan lebih. Hindari panas berlebih yang bisa membuat serat meleleh. Tetap perlu disimpan dalam container tertutup meski lebih tahan kondisi ekstrem.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Jenis Benang

Apakah boleh menggunakan benang jahit untuk merajut?

Tidak disarankan sama sekali. Benang jahit memiliki twist yang lebih kencang dan diameter terlalu kecil untuk rajutan. Gunakan benang rajut khusus yang lebih tebal dan fleksibel agar hasil maksimal dan tidak membuang waktu.

Kenapa benang saya sering putus saat menjahit dengan mesin?

Beberapa penyebab umum yang sering saya temui adalah ketegangan benang terlalu kencang sehingga benang tertarik berlebihan. Jarum tumpul atau tidak sesuai dengan jenis kain yang dijahit. Kualitas benang kurang baik dengan serat tidak merata. Mesin perlu service dan pembersihan dari debu atau oli yang mengering. Coba cek satu per satu untuk menemukan akar masalahnya.

Berapa lama benang bisa disimpan sebelum rusak?

Benang sintetis bisa tahan 5-7 tahun jika disimpan dengan benar di tempat kering dan tertutup. Benang alami sebaiknya digunakan dalam 2-3 tahun untuk hasil terbaik. Cek rutin ada tanda-tanda jamur, bau apek, atau perubahan tekstur yang menandakan benang sudah tidak layak pakai.

Apa perbedaan jenis benang murah dan mahal yang terlihat sama?

Benang mahal biasanya memiliki diameter lebih rata tanpa benjolan, serat lebih konsisten dari awal hingga akhir gulungan, warna lebih awet dan tidak pudar setelah dicuci, tidak banyak serat lepas yang mengganggu, serta lebih kuat dan elastis. Untuk proyek penting atau pakaian yang sering dipakai, investasi di benang berkualitas sangat worth it dalam jangka panjang.

Bisakah jenis benang obras dipakai untuk menjahit biasa?

Secara teknis bisa, tapi tidak optimal dan hasilnya tidak akan sekuat benang jahit biasa. Benang obras lebih halus dan kurang kuat untuk jahitan utama yang menahan beban. Lebih baik gunakan sesuai fungsinya agar pakaian lebih awet dan jahitan tidak mudah lepas.

Jenis benang apa yang terbaik untuk pemula yang baru belajar menjahit?

Saya merekomendasikan benang polyester berkualitas menengah seperti merk lokal yang sudah teruji. Harganya terjangkau sekitar 10-20 ribu per gulungan, kuat dan tidak mudah putus, tersedia banyak warna di toko terdekat, serta cocok untuk berbagai jenis kain. Mulai dengan 10 warna dasar dulu seperti putih, hitam, abu-abu, navy, cokelat, merah, kuning, hijau, biru, dan pink.

Penutup: Benang yang Tepat, Hasil Karya Sempurna

Memahami berbagai jenis benang bukan sekadar pengetahuan teknis belaka, tapi investasi untuk hasil karya yang memuaskan dan tahan lama. Dari pengalaman saya selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia tekstil dan kerajinan, pemilihan benang yang tepat bisa membuat perbedaan dramatis antara proyek yang berhasil dan yang harus diulang dari awal.

Ingat, tidak ada benang universal yang cocok untuk semua kebutuhan dan semua kondisi. Benang jahit untuk pakaian sehari-hari berbeda dengan benang rajut untuk sweater, dan keduanya berbeda dengan tali makrame untuk dekorasi. Masing-masing punya karakteristik dan keunggulan tersendiri yang harus disesuaikan dengan proyek yang dikerjakan.

Mulailah dengan dasar-dasar yang solid. Koleksi benang berkualitas baik dalam warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, krem, dan navy. Seiring bertambahnya pengalaman dan keahlian, kamu akan tahu persis jenis benang apa yang dibutuhkan untuk setiap proyek dan bisa mulai bereksperimen dengan jenis yang lebih spesifik.

Yang terpenting, jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba hal baru! Beberapa hasil terbaik saya justru datang dari kombinasi benang yang tidak biasa atau teknik yang tidak konvensional. Selamat berkarya, dan semoga panduan lengkap ini membantu perjalanan kreatif kamu menciptakan karya-karya menakjubkan!

Referensi

  • Kusantati, H., dkk. (2008). Pendidikan Keterampilan untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
  • Asriyani, I. (2013). Inspirasi Macrame: Panduan Lengkap Kerajinan Simpul. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  • Textile Research Institute. (2024). Yarn Classification and Properties in Modern Textile Industry. Journal of Textile Science, Vol. 45(2), pp. 123-145.
  • Fitinline.com. (2019). Kenali 13 Jenis Benang Yang Biasa Digunakan Untuk Menjahit dan Menghias Pakaian.
  • Blog Knitto. (2022). 7 Jenis Benang Terbaik dan Kegunaannya Lengkap.
  • Indonesian Textile Association. (2023). Standar Kualitas Benang untuk Industri Garmen Indonesia. Jakarta: ITA Press.
  • Kumparan. (2021). Seni Makrame: Pengertian, Jenis Tali, dan Macam-macam Simpul Dasarnya.
  • MyBest Indonesia. (2025). 10 Rekomendasi Benang Rajut Terbaik.
  • Bahankain.com. (2024). Mengenal Jenis-jenis Tali Makrame dan Tips Memilihnya.
  • Ozzakonveksi.com. (2022). Macam Macam Benang Dan Kegunaannya.

Bagikan Artikel Ini

Artikel Lainnya

Kain Cotton Blended: Teknik Mixing yang Sedang Trending di Fashion 2025

Kain cotton blended menjadi revolusi material fashion tahun 2025 dengan teknik mixing yang inovatif. Kombinasi serat katun dengan material lain menghasilkan fabric dengan performance exceptional. Oleh karena itu, pemahaman tentang blending techniques sangat penting bagi fashion professionals. 1. Pengertian dan Konsep Kain Cotton BlendedContents1. Pengertian dan Konsep Kain Cotton BlendedJenis-Jenis Blending dalam Kain Cotton2. Keunggulan […]

Lihat Selengkapnya

Kain Cotton Recycled: Inovasi Material Fashion yang Wajib Anda Tahu Oktober 2025

Kain cotton recycled menjadi game changer dalam industri fashion global Oktober 2025. Material daur ulang ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara bisnis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang inovasi ini sangat penting bagi pelaku industri fashion. 1. Pengertian dan Proses Produksi Kain Cotton RecycledContents1. Pengertian dan Proses Produksi Kain Cotton RecycledTahapan Inovasi […]

Lihat Selengkapnya

Kain Cotton Organik 2025: Mengapa Harganya Naik 40% dan Tetap Laris Manis

Kain cotton organik mengalami lonjakan harga 40% sepanjang tahun 2025. Fenomena ini mengejutkan industri tekstil global namun tidak menurunkan permintaan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang tren ini penting bagi pelaku bisnis fashion. 1. Faktor Utama Kenaikan Harga Kain Cotton OrganikContents1. Faktor Utama Kenaikan Harga Kain Cotton OrganikDampak Climate Change pada Produksi Kain Cotton Organik2. […]

Lihat Selengkapnya

Gramasi Adalah: Pengertian, Fungsi & Cara Menghitung GSM

Gramasi adalah satuan ukuran berat kain dalam gram per meter persegi (g/m²). Pernahkah kamu berdiri di depan rak kain, melihat label bertuliskan “150 GSM” atau “200 g/m²”, lalu bertanya-tanya apa maksudnya? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Saya pun dulu mengalami kebingungan yang sama ketika pertama kali terjun ke dunia tekstil. Lebih sederhana lagi, gramasi kain […]

Lihat Selengkapnya