Perbedaan Satuan Ukuran Benang Polyester dan Cotton
thumnail Benang Polyester

Dalam industri tekstil, ukuran benang menjadi salah satu faktor penting yang menentukan karakter kain. Namun, perlu diketahui bahwa benang cotton (kapas) dan benang polyester (serat sintetis) menggunakan satuan ukuran yang berbeda, karena masing-masing dikembangkan dari jenis serat dan sistem pengukuran yang berlainan. Memahami perbedaan ini penting, baik untuk produsen maupun konsumen tekstil.

Benang CottonBenang Cotton: Ukuran Ne (Number English)

Benang berbahan dasar cotton umumnya menggunakan satuan Ne, singkatan dari Number English. Sistem ini sudah lama digunakan dalam industri kapas, terutama di negara-negara yang terpengaruh standar Inggris.

Sistem Ne bersifat kebalikan dari logika sehari-hari:

  • Semakin besar angka Ne, benangnya semakin halus dan ringan.

  • Semakin kecil angka Ne, benangnya semakin tebal dan berat.

Contoh paling umum ditemukan dalam bahan kaos:

  • Kaos cotton combed 20s: terasa lebih tebal dan berat.

  • Kaos cotton combed 30s atau 40s: terasa lebih ringan dan halus.

Ne lebih cocok untuk serat alam yang memiliki karakter menyerap keringat, bernapas (breathable), dan nyaman dipakai sehari-hari.

Benang PolyesterBenang Polyester: Ukuran Denier dan Tex

Berbeda dari cotton, benang polyester umumnya menggunakan ukuran Denier atau Tex, yang berasal dari sistem metrik. Keduanya digunakan secara luas dalam industri serat sintetis, karena serat seperti polyester, nylon, dan spandex tidak cocok jika diukur dengan sistem Ne.

Dalam sistem ini, semakin besar angkanya, semakin tebal benangnya. Sebaliknya, angka kecil berarti benang yang tipis dan ringan.

Contoh penggunaannya:

  • Benang polyester 75D atau 90D: tipis, sering digunakan untuk kerudung, furing, atau kain sifon.

  • Benang 300D hingga 600D: lebih tebal, digunakan untuk tas, jaket, atau kain kanvas.

Perbedaan Karakter Ukuran

Berikut gambaran umum perbedaan antara kedua sistem:

Karakteristik

Benang Cotton (Ne)

Benang Polyester (Denier/Tex)

Sistem pengukuran

Tradisional (berbasis Inggris)

Metrik (internasional)

Bahan yang diukur

Serat alami (cotton, rayon)

Serat sintetis (polyester, nylon)

Logika angka

Semakin besar = semakin halus

Semakin besar = semakin tebal

Kelebihan utama

Nyaman, menyerap keringat

Tahan kusut, ringan, cepat kering

Contoh produk

Kaos cotton, kemeja, celana santai

Jaket, tas, hijab poly, furing

Konversi Denier ke S (Ne) dalam Industri Tekstil

Denier menyatakan berat dalam gram dari 9.000 meter benang, sedangkan S (Ne) adalah satuan panjang per berat dalam sistem Inggris (jumlah hanks sepanjang 840 yard per pound berat benang).

Rumus Konversi Denier ke S (Ne)

Konversi Denier ke S bisa dilakukan dengan rumus berikut:

Ne (S) = 5315/Denier

Catatan: Beberapa sumber menggunakan angka 5315, 5316, atau 5300-an, karena nilai ini berasal dari hasil konversi antara satuan panjang dan berat di dua sistem (metrik dan imperial). Dalam praktik, angka 5315 atau 5316 umum digunakan.

Contoh Perhitungan

Misalnya kita ingin mengonversi benang dengan ukuran 130 denier ke satuan S (Ne):

Ne (S) = 5315/130D = 40,89 S

Jadi, benang 130 D setara dengan 40,89 S dalam satuan Ne.

Mengapa Perbedaan Ini Penting?

Untuk Produsen:

  • Menentukan jenis benang yang sesuai dengan jenis kain yang ingin diproduksi.

  • Menghindari kesalahan spesifikasi saat membeli bahan dari supplier.

  • Menyesuaikan benang dengan fungsi dan target pasar produk—misalnya pakaian olahraga atau busana muslim.

Untuk Konsumen:

  • Mengetahui arti dari label “30s” atau “150D” membantu memperkirakan kualitas dan kenyamanan kain.

  • Membantu dalam memilih pakaian sesuai kebutuhan, apakah ingin yang adem dan ringan atau kuat dan tebal.

ended Benang Polyester


Bagikan Artikel Ini

Artikel Lainnya

Benang Katun Berkualitas Tinggi: 7 Ciri yang Wajib Diketahui Pengusaha Konveksi

Dalam industri konveksi, pemilihan Benang Katun yang tepat menjadi kunci sukses produksi. Kualitas benang menentukan hasil akhir produk tekstil yang dihasilkan. Oleh karena itu, pengusaha konveksi perlu memahami ciri-ciri benang katun berkualitas tinggi. 1. Ketahanan dan Kekuatan Serat Benang KatunContents1. Ketahanan dan Kekuatan Serat Benang KatunCara Menguji Kekuatan Benang Cotton2. Kehalusan Tekstur dan Konsistensi DiameterWarna […]

Lihat Selengkapnya

CKP Textile Buka Toko Baru di Malang

CKP Textile buka toko baru di Malang menjadi kabar gembira bagi para pelaku industri tekstil dan konveksi di Jawa Timur. CV Citra Kualita Perdana, supplier bahan kaos terkemuka asal Bandung, kini resmi membuka kehadirannya di Kota Malang setelah 20 tahun berkiprah dan melayani lebih dari 500 UMKM di seluruh Indonesia. Berlokasi strategis di Jl. Hasyim […]

Lihat Selengkapnya

Apa Itu Benang Katun? Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya

Apa itu benang katun? Sederhananya, benang katun adalah produk benang yang dibuat dari serat kapas, material yang paling populer di industri tekstil. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pakaian berbahan katun terasa begitu nyaman di kulit? Atau mengapa harga kain katun cenderung lebih mahal dibanding bahan sintetis? Benang katun terbuat dari serat alami tumbuhan kapas yang telah […]

Lihat Selengkapnya

Warna Benang Katun untuk Seragam: Meningkatkan Produktivitas Tim Kerja

Seragam kerja bukan sekadar identitas perusahaan. Warna yang dipilih dapat mempengaruhi produktivitas tim secara signifikan. Benang katun dengan warna yang tepat mampu menciptakan suasana kerja yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa warna memiliki dampak psikologis pada kinerja karyawan. Pemilihan benang katun untuk seragam harus mempertimbangkan aspek ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami psikologi warna dengan […]

Lihat Selengkapnya