Sablon DTF vs sablon discharge menjadi perdebatan hangat di kalangan pelaku bisnis kaos dan clothing brand. Kedua teknik ini memiliki karakteristik berbeda yang memengaruhi hasil akhir, biaya produksi, hingga kenyamanan pemakaian.
Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan keduanya secara mendalam agar bisa memilih teknik cetak sablon yang tepat.
Apa Itu Sablon DTF?
Contents
- Apa Itu Sablon DTF?
- Apa Itu Sablon Discharge?
- Perbandingan Lengkap Sablon DTF vs Sablon Discharge
- Kelebihan dan Kekurangan Sablon DTF
- Kelebihan dan Kekurangan Sablon Discharge
- Perbandingan Biaya Produksi
- Kapan Memilih DTF atau Discharge?
- Tips Perawatan Hasil Sablon
- Pertanyaan yang Sering Diajukan
- Jadi, Pilih yang Mana untuk Kebutuhanmu?
Sablon DTF (Direct to Film) adalah metode sablon digital yang mencetak desain pada film khusus, kemudian ditransfer ke kain menggunakan mesin heat press. Teknologi ini menggunakan tinta pigmen yang dicetak pada PET film, lalu dilapisi bubuk lem sebagai perekat sebelum dipres ke permukaan kain.
Proses ini memungkinkan pencetakan desain dengan hasil warna dan detail yang sangat tajam, termasuk gradasi dan foto. Sablon DTF tidak memerlukan proses rumit seperti sablon manual, sehingga sangat efisien untuk produksi satuan maupun skala kecil.

Apa Itu Sablon Discharge?
Sablon discharge atau sablon cabut warna adalah teknik cetak sablon manual yang menghilangkan warna dasar kain dan menggantinya dengan warna tinta. Berbeda dengan sablon biasa yang menempelkan tinta di permukaan, discharge membuat tinta meresap langsung ke serat kain.
Teknik ini menghasilkan tekstur yang sangat lembut karena tidak ada lapisan tambahan di atas kain. Sablon discharge sangat populer di kalangan clothing brand dan distro karena memberikan tampilan premium dengan nuansa vintage yang khas.
Perbandingan Lengkap Sablon DTF vs Sablon Discharge
Berikut tabel perbandingan sablon DTF vs sablon discharge berdasarkan berbagai aspek penting:
| Aspek | Sablon DTF | Sablon Discharge |
| Metode | Digital dengan heat press | Manual dengan screen printing |
| Bahan Cocok | Cotton, polyester, campuran | Hanya 100% cotton reaktif |
| Warna Kain | Semua warna | Warna gelap (hitam, navy) |
| Tekstur Hasil | Sedikit timbul, elastis | Menyatu dengan serat kain |
| Handfeel | Ada lapisan film tipis | Sangat lembut seperti kain asli |
| Detail Desain | Tinggi, bisa foto dan gradasi | Terbatas, sulit untuk full color |
| Ketahanan | Baik dengan perawatan tepat | Sangat baik, tidak mudah luntur |
| Biaya Satuan | Rp 5.000 hingga Rp 15.000 | Rp 17.500 hingga Rp 27.500 |
| Kecepatan | Sangat cepat (kurang dari 10 menit) | Lebih lama |
| Minimum Order | Bisa satuan | Biasanya lusinan |
Kelebihan dan Kekurangan Sablon DTF
Kelebihan Sablon DTF
✓ Dapat mencetak desain kompleks dengan banyak warna dan gradasi
✓ Proses cepat dan efisien, cocok untuk produksi sablon satuan
✓ Fleksibel untuk berbagai jenis kain yang cocok termasuk polyester
✓ Biaya produksi sablon per lembar relatif terjangkau
✓ Tidak memerlukan minimum order
Kekurangan Sablon DTF
✗ Hasil cetakan terasa lebih tebal dibanding discharge
✗ Tidak boleh disetrika langsung pada area sablon
✗ Investasi awal mesin cukup tinggi (di atas Rp 20 juta)
✗ Memerlukan perawatan khusus saat pencucian

Kelebihan dan Kekurangan Sablon Discharge
Kelebihan Sablon Discharge
✓ Handfeel sablon sangat lembut dan nyaman dipakai
✓ Ketahanan cetakan sangat baik, tidak mudah retak atau luntur
✓ Warna terlihat natural dan menyatu dengan kain
✓ Tampilan premium dengan kesan vintage
✓ Aman disetrika karena tidak ada lapisan timbul
Kekurangan Sablon Discharge
✗ Hanya cocok untuk bahan cotton combed 100% reaktif
✗ Terbatas pada kain warna gelap saja
✗ Sulit untuk desain full color atau gradasi kompleks
✗ Harga sablon per lembar lebih mahal
✗ Menggunakan bahan kimia yang perlu penanganan khusus
Perbandingan Biaya Produksi
Sablon DTF menawarkan biaya produksi sablon yang lebih ekonomis untuk pesanan satuan. Estimasi biaya per desain ukuran A4 berkisar Rp 5.000 hingga Rp 15.000, belum termasuk harga kaos. Harga jual di pasaran untuk kaos dengan sablon DTF berkisar Rp 57.500 hingga Rp 150.000.
Sementara itu, sablon discharge memiliki biaya lebih tinggi karena proses manual yang memerlukan keahlian khusus. Biaya sablon saja berkisar Rp 17.500 hingga Rp 27.500 per lembar. Namun, untuk produksi massal dengan desain sederhana, sablon manual bisa lebih hemat.
Kapan Memilih DTF atau Discharge?
Pilih Sablon DTF Jika:
Anda membutuhkan cetak kaos custom dengan desain penuh warna, foto, atau ilustrasi kompleks. Sablon DTF juga ideal untuk produksi satuan tanpa minimum order, cocok untuk merchandise event, kaos couple, atau bisnis print on demand.
Pilih Sablon Discharge Jika:
Anda mengutamakan kenyamanan pemakaian dan tampilan premium. Sablon discharge sangat cocok untuk kaos distro dengan desain minimalis pada kain gelap, serta brand yang menginginkan kesan vintage dan eksklusif.

Tips Perawatan Hasil Sablon
| Sablon DTF | Sablon Discharge |
| Balik kaos sebelum mencuci | Cuci dengan tangan atau mode lembut |
| Hindari menyetrika langsung | Bisa disetrika dengan aman |
| Gunakan air dingin | Hindari detergen berbahan keras |
| Jangan gunakan pemutih | Jemur tidak di bawah sinar matahari langsung |
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa perbedaan utama sablon DTF dan discharge?
Sablon DTF menggunakan teknologi digital dengan film transfer, sedangkan sablon discharge menggunakan teknik cabut warna yang membuat tinta meresap ke serat kain.
Mana yang lebih awet?
Keduanya memiliki ketahanan cetakan yang baik. Sablon discharge cenderung lebih awet karena menyatu dengan kain, sementara DTF bergantung pada kualitas proses heat press.
Bahan apa yang cocok untuk sablon discharge?
Sablon discharge hanya optimal pada bahan cotton 100% reaktif dengan warna gelap seperti hitam dan navy.
Apakah sablon DTF bisa disetrika?
Sebaiknya hindari menyetrika langsung pada area sablon DTF. Gunakan kain pelindung atau setrika dari bagian dalam.
Sablon mana yang cocok untuk pemula?
Untuk bisnis dengan modal terbatas, sablon discharge tidak memerlukan investasi mesin mahal. Namun, sablon DTF lebih fleksibel untuk berbagai jenis pesanan.
Jadi, Pilih yang Mana untuk Kebutuhanmu?
Pemilihan antara sablon DTF vs sablon discharge bergantung pada prioritas Anda. Jika mengutamakan fleksibilitas desain, kecepatan produksi, dan kemampuan cetak satuan, DTF adalah pilihan tepat.
Namun jika kenyamanan, handfeel sablon yang lembut, dan tampilan premium menjadi prioritas, discharge layak dipertimbangkan. Pahami karakteristik masing masing teknik cetak sablon agar hasil produksi sesuai ekspektasi dan kebutuhan pasar Anda.
Referensi
- Dyotees. Teknik Sablon Discharge vs Teknik Lain: Apa yang Membedakannya
- Knitto. 6 Kelebihan Sablon DTF Terbaik Serta Kekurangannya
- Rhinotec. Sablon DTF: Cara Mudah Cetak Kaos Custom Tanpa Ribet
- Thirteen Clothing Maker. Perbedaan Sablon Plastisol dan DTF: Mana yang Lebih Bagus
- Kustom Garment. Perbedaan Sablon Rubber, Plastisol, dan DTF: Mana yang Terbaik untuk Custom
- Bengkel Print. Kelebihan dan Kekurangan Sablon DTG vs Sablon Manual


