Cotton Combed CKP
Cotton Combed di CKP terbuat dari serat kapas yang sudah sangat siap dipanen, sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik dan terasa nyata lembut, adem, dapat menyerap keringat, serta nyaman saat digunakan.
Cotton Combed CKP terdiri dari dua jenis pilihan, yakni Maxcel dan Primacel. Baik Maxcel maupun Primacel terbuat dari 100% cotton dan melalui proses combing atau penyisiran sehingga menghasilkan kain yang lebih halus.
Primacel memiliki sifat kain yang lebih premium dibanding Maxcel karena dibuat menggunakan serat fiber kapas pilihan yang panjang per helainya lebih panjang dibanding kain pada umumnya (Long Staple Cotton). Hal tersebut membuat kain Primacel menjadi sangat lembut, lebih lentur, hampir tidak berbulu dan juga sedikit nap.
Cotton Combed
Seperti namanya, Cotton Combed merupakan bahan kain yang terbuat dari 100% serat kapas dan pembuatannya melalui proses combing atau penyisisran. Proses combing tersebut menggunakan alat dan metode khusus, sehingga menghasilkan kain yang lebih halus, lembut serta nyaman digunakan.
Cotton Combed dibuat dengan teknik rajut (knit) dan dapat dibuat dengan metode single knit ataupun double knit. Perbedaan utamanya adalah, kain yang dihasilkan dengan metode single knit memiliki motif yang berbeda pada kedua sisi permukaan bahannya. Sedangkan kain dengan metode double knit memiliki motif yang sama pada kedua sisi permukaannya, sehingga dapat digunakan bolalk-balik.
Saran Penggunaan Kain Cotton Combed
O-Neck T-Shirt (short sleeve)
O-Neck T-Shirt (long sleeve)
V-Neck T-Shirt (short sleeve)
V-Neck T-Shirt (long sleeve)
Raglan
Sleeveless
Henley
T-Shirt Dress
Long Dress
Boxer
Celana Box Short
Jogger
Short Skirt
Long Skirt
Tunik
Keunggulan Cotton Combed CKP
Adem & Nyaman Digunakan
Lembut dan Halus
Menyerap Keringat Dengan Baik
Mudah Diproduksi & Dikreasikan
Variasi Warna Beragam & Lengkap
Petunjuk Perawatan Kain
Machine Wash Warm With Like Colors
DIsarankan untuk mencuci dengan pakaian yang memiliki warna serupa
Do Not Bleach
Tidak disarankan untuk melakukan bleaching
Tumble Dry Medium
Pengeringan disarankan di suhu sedang, sekitar 57 derajat celcius
Iron Low
Maksimal temperatur 110 ºC.
Do Not Dry Clean
Tidak disarankan untuk melakukan pencucian kering menggunakan bahan/zat kimia
Nomor Benang Cotton Combed CKP
Cotton Combed CKP, baik Maxcel maupun Primacel memiliki dua nomor benang yakni 30 S dan 24 S.
Maxcel dengan nomor benang 24 S memiliki dua jenis ketebalan, yakni 170 -180 gsm dan 180-190 gsm. Sedangkan Maxcel dengan nomor benang 30S memiliki ketebalan 150-160 gsm.
Berbeda dengan Maxel, Primacel hanya memiliki dua jenis ketebalan, yakni 24 S dengan ketebalan 170-180 gsm dan 30 S dengan ketebalan 150-160 gsm.
Kain dengan jenis 30S memiliki benang yang lebih tipis dibanding 24S sehingga menghasilkan kain yang lebih ringan serta lebih adem saat digunakan.
PENOMORAN BENANG
Penomoran pada benang dibuat sebagai acuan dalam memudahkan komunikasi serta menyamakan persepsi terkait jenis benang. Nomor pada benang menunjukkan tingkat kehalusan pada benang tersebut. Sistem penomoran sendiri terbagi menjadi dua, Tidak Langsung dan Langsung.
1. Penomoran Tidak Langsung
Penomoran Tidak Langsung biasa diaplikasikan pada jenis Natural Fiber, seperti Rayon dan Cotton. Satuan yang paling umum digunakan adalah satuan “S” yang mengacu pada satuan Number of England (NE).
Pada penomoran Tidak Langsung, nomor benang berbanding terbalik dengan ukuran diameter benang. Artinya semakin besar nomor benang, semakin kecil ukuran diameter benang tersebut. Sehingga semakin besar nomor benang, semakin halus pula benangnya.
Contoh yang paling sering ditemui adalah penomoran tidak langsung pada jenis Cotton Combed. Apabila terdapat kain dengan ketebalan 24 S dan 30 S, maka kain 30 S lah yang memiliki sifat lebih lembut dan halus karena memiliki ukuran diameter yang lebih kecil.
2. Penomoran Langsung
Sistem penomoran langsung biasanya diaplikasikan pada jenis Fiber Sintetis seperti Polyester dan Spandex. Satuan dari penomoran Langsung adalah Denier (D) atau Tex.
Pada penomoran langsung, nomor benang berbanding lurus dengan ukuran diameter benang. Artinya semakin besar nomor benang, maka semakin besar pula diameter benang tersebut. Maka dari itu, semakin kecil nomor benang, semakin halus pula benang tersebur.
Contoh mudahnya adalah jika terdapat dua benang dengan nomor 30 D dan 50 D, maka benang 30 D memiliki ukuran diameter benang yang lebih kecil dan kain yang dihasilkan akan lebih halus dibandingkan dengan benang 50 D.